Senin, 27 Juni 2016

Bimbingan dan Konseling Komprehensif



A.      Bimbingan dan Konseling Komprehensif
1.    Pengertian Bimbingan dan konseling
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bimbingan diartikan sebagai petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu. Sedangkan konseling adalah pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis. Konseling juga diartikan sebagai pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa seh ingga pemahaman terhadap diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai masalah.[1]
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Bimbingan dan Konseling merupakan petunjuk atau penjelasan yang diberikan oleh yang ahli kepada seseorang dengan metode psikologis sehingga seseorang semakin memahami dirinya agar dapat menghadapi suatu masalah dengan baik.
Sedangkan di sekolah Bimbingan dan Konseling mempunyai arti yang tidak jauh  berbeda. Bimbingan dan konseling di sekolah adalah upaya dalam memberikan pelayanan bantuan kepada anak didik agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal. Pelayanan ini dapat dilakukan kepada anak didik secara perorangan maupun secara berkelompok.[2]
Jadi, bimbingan dan konseling disekolah berguna untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik agar dapat berkembang dengan optimal. Kemampuan yang dikembangkan yakni bidang pribadi, sosial, belajar, dan lainnya.

2.    Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Munro dan Kottman mengemukakan bahwa struktur program bimbingan dan konseling Komprehensif diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu:
a.    Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan bagi peserta didik (siswa) melalaui kegiatan-kegiatan kelas atau di luar kelas, yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya secara optimal.[3]
Dasar Bimbingan dan konseling ini berguna untuk mengembangkan potensi dasar dan memperoleh keterampilan dasar yang hidupnya. Tujuan dari layanan dasar ini yakni untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya.
Tujuan layanan dasar ini dapat juga dirumuskan upaya membantu siswa agar:
1)   Memiliki kesadaran pemahaman tentang diri sendiri dan lingukangannya (pendidikan, pekerjaan, sosial-budaya, agama).
2)   Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku bagi penyesuaian dirinya dengan lingkungannya.
3)   Mempu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, serta mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.[4]
Materi-materi yang dapat diberikan pada layanan dasar untuk tugas perkembangannya antara lain:
a)    Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b)   Pengembangan kemandirian emosional.
c)    Pengembangan kemampuan individual.
d)   Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang positif atau keterampilan belajar yang efektif.
e)    Pengembangan perilaku sosial yang bertanggung jawab.
f)    Pengembangan upaya pencapaian peran sosial sebagai pria atau wanita.
g)   Pengembangan sikap dan kemampuan untuk mencapai kemandirian ekonomi.
h)   Pengembangan sikap dan kemampuan mempersiapkan karir di masa depan.
i)     Pengembangan upaya pencapaian hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita.
j)     Pengembangan sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga.[5]

b.   Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan (pertolongan) dengan segera.
Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa memenuhi kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini, atau para siswa yang kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini, atu para siswa yang dipandang mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya.
Layanan ini bersifat kuratif. Strategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Isi layanan responsif ini adalah bidang 1) pendidikan, 2) belajar, 3) sosial, 4) pribadi, 5) karir, 6) tata tertib di sekolah, 7) narkotika dan penjudian, 8) perilaku seksual, dan 9) kehidupan lainnya.[6]

Aspek-aspek yang perlu mendapat layanan responsif antara lain:
1)   Bidang Pribadi
a)    Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mencakup:
(1) Kurang motivasi untuk mempelajari agama.
(2) Kurang memahami bahwa agama sebagai pedoman hidup.
(3) Kurang memiliki kesadaran bahwa setiap perbuatan manusia diawasi Tuhan.
(4) Masih merasa malas untuk melaksanakan Shalat.
(5) Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur.
b)   Perolehan sistem nilai, meliputi:
(1) Masih memiliki kebiasaan berbohong.
(2) Masih meiliki kebiasaan mencontek.
(3) Kurang berdisiplin (khususnya memelihara kebersihan).
c)    Kemandirian emosional, meliputi:
(1) Belum mampu membebaskan diri dari perasaan atau perilaku kekanak-kanakan.
(2) Belum mampu menghormati orang tua atau orang lain secara ikhlas.
(3) Masih kurang mampu menghadapi atau mengatasi situasi frustasi (stres) secara positif.
d)   Pengembangan keterampilan intelektual, meliputi:
(1) Masih kurang mampu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang.
(2) Masih suka melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan baik-buruknya, rugi-untungnya.
e)    Menerima diri dan mengembangkannya secara efektif, meliputi:
(1) Kurang merasa bangga dengan keadaan diri sendiri.
(2) Merasa rendah diri, apabila bergaul dengan orang lain yang mempunyai kelebihan, seperti teman yang lebih cakep /cantik.


2)   Bidang Sosial
1)   Berperilaku sosial yang bertanggung jawab, meliputi:
a)    Kurang menyenangi kritikan orang lain.
b)   Kurang memahami tatakrama (etika) pergaulan.
c)    Kurang berpartisipasi dalam kegiatan sosial, baik di sekolah maupun di masyarakat.
2)   Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, meliputi:
a)    Merasa malu untuk berteman dengan lawan jenis.
b)   Merasa tidak senang kepada teman yang suka mengkritik.
3)   Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga, meliputi:
a)    Sikap yang kurang positif terhadap pernikahan.
b)   Sikap yang kurang positif terhadap hidup berkeluarga.

3)   Bidang Belajar
1)   Kurang memiliki kebiasaan belajar yang baik.
2)   Kurang memahami cara belajar yang efektif.
3)   Kurang memahami cara mengatasi kesulitan belajar.
4)   Kurang memahami cara membaca buku yang efektif.
5)   Kurang memahami cara membagi waktu belajar.
6)   Kurang menyenangi pelajaran-pelajaran tertentu.

4)   Bidang Karir
1)   Kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan kemampuan dan minat.
2)   Kurang mempunyai motivasi untuk emncari informasi tentang dunia kerja.
3)   Masih bingung untuk memilih pekerjaan.
4)   Masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat.
5)   Merasa cemas untuk mendapat pekerjaan setelah taman sekolah.
6)   Belum memiliki pilihan perguruan tinggi tertentu, jika setelah tamat tidak masuk dunia kerja.
Masalah lain adalah informasi tentang bahayanya obat-obatan terlarang, minuman keras, narkotika, extacy dan putau.[7]

c.    Layanan Perecanaan Individual
Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu individu membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir, dan sosial pribadinya. Membantu individu memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri, kemudian merencanakan dan mengimplementasikan rencana-rencananya itu sesuai dengan pemantauan dan pemahamannya.
Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membimbing seluruh siswa agar:
1)   Memiliki kemampuan untuk merumuskan tujuan, perencanaan atau pengelolaan terhadap pengembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
2)   Dapat belajar memantau dan memahami perkembangan dirinya.
3)   Dapat melakukan kegiatan atau indakan berdasarkan pemahamannya atau tujuan yang telah dirumuskan secara proaktif.[8]

d.   Dukungan Sistem
Menururt Thomas Ellis, dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional, huubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, manajemen program, penelitian dan pengembangan.[9]
Jadi, dukungan manajemen adalah sebuah pemberian layanan kepada peserta didik yang tidak secara langsung diberikan. Yang bertujuan untuk membantu mengembangkan ataupun meningkatkan pengembangan potensi diri siswa.
Dukungan sistem meliputi dua aspek, antara lain:
1)   Pemberian layanan, menyangkut kegiatan guru pembimbingan yang meliputi:
a)    Konsultasi dengan guru-guru.
b)   Menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua/ masyarakat.
c)    Berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah.
d)   Bekerjasama dengan personel sekolah lainnya dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang kondusifbagi perkembangan siswa.
e)    Melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling.
2)   Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen ini merupakan berbgai upaya untuk memantapkan, memelihara dan meninkatkan mutu program imbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber daya, dan pengembangan penataan kebijaksanaan.[10]

B.       Komponen-Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional  yang diselenggarakan pada satuan pendidikan mencakup komponen program, bidang layanan, struktur dan program layanan, kegiatan dan alokasi waktu layanan.
1.    Komponen Program
Layanan bimbingan  dan konseling pada satuan pendidikan secara keseluruhan dikemas dalam empat komponen layanan.
a.    Layanan dasar
b.   Layananan perminatan dan perencanaan individual
c.    Layanan responsif
d.   Dukungan sistem

2.    Bidang layanan
a.    Bimbingan konseling pribadi
b.   Bimbingan dan konseling sosial
c.    Bimbingan dan konseling belajar
d.   Bimbingan dan konseling karir

3.    Struktur program layanan
a.    Sistematika program layanan
1)   Rasional
2)   Visi misi
3)   Deskripsi kebutuhan
4)   Tujuan
5)   Komponen program
6)   Bidang layanan
7)   Rencana operasional (action plan)
8)   Pengembangan tema atau topik
9)   Evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
10)    Anggaran biaya
b.   Program layanan
1)   Program tahunan
2)   Program semesteran
4.    Kegiatan dan alokasi waktu layanan
a.    Kegiatan layanan
1)   Layanan bimbingan dan konseling didalam kelas
2)   Layanan bimbingan dan konseling diluar kelas.

C.      Bidang-Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling
Menurut Dewa Ketut Suardi bimbingan disekolah mencakup 4 bidang yaitu:
1.    Bimbingan pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP, SMA/SMK  membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadiyangberiman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantapdan mandiri, serta sehat jasmani dan rohani.
Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a.    Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.   Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif,baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya.
c.    Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya pada atau melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
d.   Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya.
e.    Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
f.    Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
g.   Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik jasmani dan rohani.


2.    Bimbingan sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP,SMA/SMK membantu siswamengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.bidamgini dapat dirinci menjadi pokok-pokokberikut:
a.    Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baikmelalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
b.   Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
c.    Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, disekolah,maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku.
d.   Pemantapan hubungan yang dinamis,harmonis, dan produktif dengan teman sebaya,baik di sekolah yang sama, disekolah yang lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya.
e.    Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
f.    Orientasi tentang hidup berkeluarga.

3.    Bimbingan belaajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP,SMA/SMK membantu siswa mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajaryang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkanpendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a.    Pemantapan sikapdan kebiasaan belajar yang efektif dan efesien serta produktif,baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadapgurudan narasumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar, mengerjakantugas-tugas pelajaran, dan menjalani program penilaian hasil belajar.
b.   Pemahaman disiplin belajar dan berlatih, baik secaramandiri maupun berkelompok.
c.    Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah menengah umum sesuai dengan perkembangan ilmu,teknologi,dan kesenian.
d.   Pemantapan pemahaman dan pemamfaattan kondisi fisik, sosial, dan budaya yang ada disekolah, lingkungan sekitar, dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemmpuan,serta pengembangan pribadi.
e.    Orientasibelajar di sekolah sambungan/perguruan tinggi.

4.    Bimbingan karir
Dalam bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling di SM,SMA/SMK membantu siswa merencanakan dan mengembangankan masa depan karier.
Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a.    Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecendrungan karier yang hendak dikembangkan.
b.    Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang hendak dikembangkan.
c.    Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuha hidup.
d.   Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan.[11]
Menurut Achmad Juntika Nurihsan ada 3 komponen utama dalam bidang isi bimbingan yaitu layanan dasarbimbingan, layanan responsif, dan layanan perencanaan individual.

1.    Layanan dasar bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan meningkatkan keterampilan-keterampilan hidupnya.layanan dasar bimbingan ini disajikan secara sistematis bagiseluruh siswa.
Isi layanan dasar bimbingan adalah sebagaiberikut:
a.    Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.    Kerja sama dalam kelompok.
c.    Peranan sosiall laki-laki dan perempuan.
d.   Penerimaankeadaan diri dan penggunaannya secara efektif.
e.    Pengembangan sikapdan penggunaan secara efetif.
f.     Pengembangan sikapdan perilaku emosionalyang mantap
g.    Persiapan diri ke arahkemendirian ekonomi.
h.    Pemilihan dan persiapan kerja.
i.      Pengembangan sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan bekeluarga.
j.      Pemahaman nilai-nilai dan etika hidupbermasyarakat.
k.    Pengembangan sikapdan perilaku sosial yang bertanggung jawab.

2.    Layanan responsif
Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini. Layanan ini lebih bersifatpreventif,atau mungkin kuratif.isi layanan responsif adalah sebagai berikut.
a.    Bidang pendidikan
b.    Bidang belajar
c.    Bidang sosial
d.   Bidang pribadi
e.    Bidang disiplin
f.     Bidang narkotika
g.    Bidang perilaku sesual
3.    Layanan perencanaan individual
Layanan perencanaan individual adalah upaya bimbingan yang bertujuan membantu siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan kehidupan sosial pribadinya.
Tujuan utama layanan ini adalah membantu siswa memantau dan memahami perkembangannya sendiri, kemudian merencakan dan mengimplementasikan rencana-rencana hidupnya atasdasar hasil pemantauan dan pemahamannya itu.isi layanan perencanaan individual ini adalah sebagai berikut.
a.    Bidang pendidikan
b.    Bidang karier
c.    Bidang sosial pribadi



[1] Akhmad Muhaimin Azzet, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Yokyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2011), hal, 10
[2] Akhmad Muhaimin Azzet, Bimbingan dan Konseling. . . . hal, 10
[3] Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2009), hal 26
[4] Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling. . . . hal 26
[5] Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling. . . . hal 26-27
[6] Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling. . . . hal 28
[7] Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling. . . . hal 28-30
[8] Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling. . . . hal 30
[9] Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling. . . . hal 31
[10]Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling. . . . hal 32
[11] Drs.Dewa Ketut Sukardi, MBA.,MM proses bimbingan konseling disekolah (Jakarta,PTRINEKA CIPTA 2008) HAL.12-14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar